Mohon Maaf Lahir Batin

L-ive is go on,
E-verything reborn again,
B-ut
A-ll of the sin &
R-egret still inside in me,
A-nd I wanna say

Letto - Senyumanmu

THIS

If no one will listen Kelly Clarkson

Journey - Don't Stop Believin' (Boyce Avenue piano acoustic cover) on iT...

Avril Lavigne - Keep Holding On (Boyce Avenue acoustic cover) on iTunes

Katy Perry - Firework

Christian Bautista - Beautiful Girl

googlygooeys:

ID Pictures: Exectations vs. Reality

More Googly Gooeys’ E vs. R|Expectations vs. Reality Blog|Submit your own E vs. R

This. This. THIS.

Photography

Photography

Photography

Photography

10 Kisah Putus Cinta Terbaik Ala Kampus Mahasiswa

Hey guys, sekedar berbagi cerita yang diambil dari gabungan sebuah pengalaman dan imajinasi. Ayo simak dan bayangkan 10 Kisah putus cinta terbaik ala kampus mahasiswa ini :

1. Versi Kedokteran Gigi : Si cowok diputusin si cewek gara-gara si cowok ketahuan punya odol yang awet sampai 2 bulan gak ganti-ganti.
2. Versi Teknik Mesin : Si cowok diputusin gara-gara gagal benerin televisi si cewek yang rusak pada saat si cewek lagi asik nonton konser SUJU.
3. Versi Sastra Inggris : Si cowok diputusin si cewek gara-gara belum mentranslate skripsi si cewek hingga gagal sidang.
4. Versi Psikologi : Si cowok diputusin si cewek gara-gara si cowok lebih memilih rapat hima ketimbang merayakan hari jadian mereka.
5. Versi Pertanian : Si cowok diputusin gara-gara lupa membawa beras hasil praktikum untuk persediaan makan si cewek.
6. Versi Manajemen : Si cowok diputusin gara-gara gak bisa membagi waktu antara rapat hima, ngerjain tugas, dan kencan.
7. Versi Hukum : Si cowok diputusin gara-gara melanggar Undang-Undang No. 1 tahun 1974 pasal 1 dengan cewek lain sebelum menikahi si cewek.
8. Versi Komunikasi : Si cowok diputusin si cewek gara-gara terbata-bata saat menerima telpon dari ayah si cewek.
9. Versi Biologi : Si cowok diputusin gara-gara kegep tidur sekasur dengan kucing peliharaannya.
10. Versi Ekonomi : Si cowok diputusin si cewek gara-gara hutang ke semua warung makan melebihi pendapatan uang bulanan si cowok selama satu bulan.

Mimpi malam ini :)

Ameen

Dosen bertanya, jangan sungkan menjawab.



Her~

Libur

Biasa sunyi,
jadi ramai
Biasa sepi,
jadi ramai

Ayah, ibu, dan aku
Berkemas pakaian
Berbekal makanan
Bersiap kendaraan

Kakak, adik, dan aku
Beriang gaduh
Bertawa riuh
Bercanda gurau

Hore!
Liburan datang!
Hore!
Jalan jalan!

Lebih dari 24 jam

Malam ini, di tengah hilir
Sesekali datang resapan semilir
Kata-kataku lantas terpenggal
Dan si napas sedikit tersengal

Sudah berapa waktu yang ku habiskan tanpamu?
Tanyaku pada rembulan biru
Dia tersenyum, namun bisu
Mungkin kecewa, mungkin jemu

Hariku memang kini terlepas tanpa malam
Terlewat dengan selalu meninggalkan kelam
Sungguh, aku bukannya melupakan
Tetapi semua terlalu menyibukkan

Kepada bulan pada temaram,
aku hanya butuh lebih dari 24 jam
Dan kita akan seperti kemarin malam

Kita dan Perbedaan

Di sini. Di tempat ini. Di bawah payung besar yang meneduhi kita, dulu. Kamu mungkin masih ingat. Ketika aku yang masih berbunga. Dan kamu yang terus tersenyum manis. Ada pipi yang kemerahan. Atau deretan gigi yang terpampang.

Pada jejeran kursi beralas besi yang dingin, kita suka berlama-lama. Aku dengan black cappuccino dan kamu dengan teh manis hangat. Aku jadi pendengar dan kamu jadi pencerita. Tanaman, hewan, tempat makan, kehidupan, atau bahkan cinta menjadi nama-nama yang terbesit dalam obrolan.

Kesukaanku padamu, juga termasuk kesukaanku pada cerita-ceritamu. Cerita-cerita yang tidak pernah aku dapatkan di bangku sekolah, hingga kuliah sekalipun. Cerita-cerita yang tidak pernah ibu berikan di rumah, sedari kecil. Cerita-cerita yang tidak pernah aku temukan di kumpulan bukuku, atau sekedar dari tulisan di internet.

Dan ketika kamu pergi, tubuhmu mungkin jauh, tapi ceritamu masih di sini. Bersamaku dan segala kenangan kita. Atau ketika kamu bilang kita tidak lagi cocok, aku tidak berontak, meskipun ibu sepertinya tidak bisa berhenti memanggilmu pencuri. Ngomong-ngomong, maafkan ibu ya, dia memang begitu.

Aku masih ingat betul, bagaimana ibu mengusirmu. Katanya, kita berbeda. Tapi, bukankah perbedaan itu wajar?

Kamu tinggal di balik jerami, aku tinggal di balik bebatuan. Kamu dengan gerobakmu, aku dengan mobil sedanku. Kamu yang tidak tamat sekolah, aku yang kini menjajaki universitas. Kamu yang selalu meminta, aku yang selalu mengeluarkan uang. Bahkan, kamu yang punya mulut, sedangkan aku tidak.

Puisi: antara intuisi dan imajinasi.

KITA ITU SEDERHANA

Hanya diisi renyah tawa
Juga sedih yang dibagi berdua

Berawal dari rona merah
Atau titik dua dan angka tiga

Membentuk cerita sederhana
Dan kita sebagai aktornya