
SERANG, (KB).-
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Imiki) di Banten, kemarin pagi, serentak menggelar sosialisasi Hari Tanpa Televisi (HTT) di Alun-alun Timur, Kota Serang. Selain menggelar aksi teatrikal, para mahasiswa mengajak masyarakat, khususnya anak-anak, tidak menonton telivisi selama seminggu.
Salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Asri Geby Irene, yang ikut menyosialisasikan HTT, menjelaskan tujuan kegiatan ini antara lain untuk mengurangi ketergantungan masyarakat, khususnya anak-anak terhadap televisi, dan mengurangi dampak negatif televisi terhadap anak.
Selain itu, aksi ini pun sebagai ungkapan keprihatinan para mahasiswa terhadap sejumlah acara televisi yang tidak berkualitas. ”Jadi, kami berharap masyarakat tidak menonton TV selama seminggu dari mulai hari ini. Sabagai gantinya, alihkan kegiatan anak-anak ke kegiatan yang lebih efektif seperti kegiatan bermain bersama keluarga,” kata Geby.
Menurut Geby, kalangan akademisi, khususnya mahasiswa menilai saat ini banyak stasiun televisi yang menayangkan program-program yang kurang layak ditonton anak-anak atau tayangan yang tidak berkualitas. Misalnya, banyak televisi yang lebih menonjolkan sisi konsumerisme, kekerasan atau sadisme, pelecehan seksual, dan tayangan-tayangan lainnya yang tidak mendidik generasi muda.
“Kami berharap, kegiatan sosialisasi HTT yang dilakukan para mahasiswa ini bisa mengingatkan perusahaan-perusahan yang bergerak di bidang pertelevisian untuk segera mencabut tayangan-tayangannya yang tidak berkualitas dan menggantinya dengan tayangan yang lebih mendidik anak-anak. Sudah terlalu banyak contoh gara-gara tayangan tak berkualitas perilaku anak menjadi buruk,” tuturnya menjelaskan.
Gebby kemudian mencontohkan beberapa tahun lalu banyak kejadian seorang anak di bawah umur melakukan kekerasan terhadap temannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para pelaku, ternyata, mereka melakukan kekerasan setelah sering melihat tayangan acara “smackdown” di televisi. “Setelah kejadian ini, acara ‘smackdown’ itu pun baru dicabut. Apakah harus ada korban dulu, baru acara yang tidak mendidik itu dicabu. Kan tidak harus begitu,” tuturnya.
Dalam acara sosialisasi HTT, selain menggelar aksi teatrikal, para mahasiwa mengajak ibu-ibu untuk memberitahukan kepada anak-anaknya agar tidak menonton televisi selama seminggu. Para mahasiswa mengimbau para orantua untuk mengajak anak-anaknya ke tempat bermain, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, ke perpustakaan daerah, atau ke tempat-tempat lainnya yang lebih mendidik.
Selain para mahasiswa Fisip Untirta , sosialisasi HTT ini diikuti pula mahasiswa dari IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM), Universitas Serang Raya (Unsera), dan UKM Café Ide. (H-39)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar